Jumat, 31 Mei 2013

PROSES PROSES SOSIAL


PROSES-PROSES SOSIAL

PENGANTAR
Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara pelbagai segi kehidupan bersama atau di dalam kehidupan sosial.
Interaksi sosial merupakan hubungan yang tertata dalam bentuk tindakan-tindakan yang didasarkan pada nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Terjadinya interaksi sosial adalah adanya kesadaran masing-masing pihak sehingga dari kesadaran tersebut menyebabkan adanya perubahan-perubahan di antara mereka.
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial, karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Kriteria interaksi sosial, yaitu :
a.       Harus ada pelaku yang jumlahnya lebih dari satu
b.      Ada komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol
c.       Ada dimensi waktu (lampau, kini dan mendatang)
d.      Ada tujuan-tujuan tertentu

UNSUR-UNSUR DALAM INTERAKSI SOSIAL
A.    Tindakan Sosial
Para ahli sosiologi memahami tindakan manusia dari sudut pandang perilakunya. Tindakan manusia dipahami sebagai perbuatan, perilaku atau aksi yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
Tindakan manusia dibedakan dalam dua macam, yaitu tindakan yang terorganisasi dan tindakan yang dilakukan tanpa kesadaran.
Beberapa hal yang memengaruhi proses terbentuknya tindakan terorganisasi manusia diantaranya :
1.      Imitasi
2.      Sugesti
3.      Identifikasi
4.      Simpati

TIPE-TIPE TINDAKAN SOSIAL
Tindakan sosial merupakan tindakan yang berhubungan dengan orang lain baik antar-individu atau antarkelompok.
Tindakan sosial dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu tindakan sosial rasional instrumental, tindakan sosial berorientasi nilai, tindakan sosial tradisional, dan tindakan sosial afektif.

KONTAK SOSIAL
Kontak berasal dari bahasa Latin cum atau con yang artinya “bersama-sama” dan tangere yang artinya “menyentuh”. Jadi secara etimologi, kontak artinya bersama-sama menyentuh.
Kontak sosial adalah aksi individu atau kelompok dalam bentuk isyarat yang memiliki arti (makna) bagi si pelaku, dan si penerima membalas aksi tersebut dengan reaksi.
Macam-macam Kontak Sosial
Kontak sosial dapat dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya adalah :
1.      Cara
2.      Sifat
3.      Bentuk
4.      Tingkat hubungan

KOMUNIKASI SOSIAL
Komunikasi dapat diartikan sebagai proses saling memberikan tafsiran kepad/dari antarpihak yang sedang melakukan hubungan dan melalui tafsiran tersebut pihak-pihak yang saling berhubungan mewujudkan perilaku sebagai reaksi atas maksud atau pesan yang disampaikan oleh pihak lain tersebut.
Sifat-sifat komunikasi :
1.      Komunikasi positif,
2.      Komunikasi negatif,

BENTUK-BENTUK PROSES SOSIAL
PROSES SOSIAL ASOSIATIF
Proses sosial yang asosiatif adalah proses sosial yang didalam realitas sosial anggota-anggota masyarakatnya dalam keadaan harmoni yang mengarah pada pola-pola kerja sama.
Proses sosial yang asosiatif dibedakan menjadi:
A.    Kerja Sama (Co-operation)
Kerja sama timbul jika orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan. Faktor pendorong munculnya kerja sama adalah adanya kepentingan bersama.
Bentuk kerja sama dibedakan menjadi tiga macam, yaitu;
1.      Bargaining process (proses tawar menawar),
2.      Co-optation (kooptasi),
3.      Coalition (koalisi),
B.     Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi merupakan upaya untuk mencapai penyelesaian dari suatu pertikaian atau konflik oleh pihak-pihak yang bertikai yang mengarah pada kondisi atau keadaan selesainya konflik atau pertikaian tersebut.
Bentuk-bentuk akomodasi diantaranya:
1.      Coercion,
2.      Compromise,
3.      Arbitration,
4.      Mediation,
5.      Concilliation,
6.      Toleration,
7.      Stalemate,
8.      Adjudication.
Tujuan akomodasi diantaranya:
1.      Mengurangi perbedaan paham, pertentangan politik, atau permusuhan antarkelompok.
2.      Mencegah terjadinya ledakan konflik yang berupa benturan antarkelompok.
3.      Menyatukan dua kelompok atau lebih yang terpisah-pisah untuk mencapai persatuan dan kesatuan.
4.      Mengupayakan terjadinya proses pembaruan antarsuku, etnis atau ras, antar-agama, antargolongan dan sebagainya sehingga mengarah pada proses terjadinya asimilasi.
C.    Asimilasi (Asimilation)
Asimilasi merupakan proses sosial yang ditandai oleh adanya upaya-upaya mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang perorangan atau antarkelomok sosial yang diikuti pula usaha-usaha untuk mencapai kesatuan tindakan, sikap, dan proses-proses mental dengan memerhatikan kepentingan bersama.
Syarat asimilasi :
1.      Kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya.
2.      Warga kelompok bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu yang lama.
3.      Kebudayaan dari kelompok manusia tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri.
Faktor-faktor yang mempermudah bagi jalannya asimilasi diantaranya :
1.      Toleransi
2.      Kesempatan-kesempatan di bidang ekonomi ynag seimbang
3.      Suatu sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
4.      Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
5.      Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
6.      Perkawinan campuran (amalgamation)
7.      Adanya musuh bersama dari luar
Faktor-faktor yang menjadi penghalang bagi terjadinya asimilasi adalah :
1.      Terisolasinya golongan tertentu di dalam masyarakat
2.      Kurangnya pengetahuan tentang kebuadayaan ynag dihadapi
3.      Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapai
4.      Perasaan kebudayaan golongan tertentu merasa lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok lain
5.      Perbedaan rasial
6.      Perasaan kekelompokkan ynag kuat (in group feeling)
7.      Golongan minoritas mengalami gangguan dari golongan penguasa
8.      Perbedaan kepentingan

PROSES SOSIAL DISASOSIATIF
Proses sosial disasosiatif adalah keadaan realitas sosial dalam keadaan disharmoni sebagai akibat adanya pertentangan antar-anggota masyarakat. Proses sosial yang disaosiatif ini dipicu oleh adanya ketidaktertiban sosial atau social disorder. Keadaan ini memunculkan disintegrasi sosial akibat dari pertentangan antar-anggota masyarakat tersebut. Proses-proses sosial yang disasosiatif di antaranya:
A.    Persaingan (Competition)
Persaingan merupakan proses sosial dimana orang perorangan atau kelompok manusia yang terlibat dalam proses tersebut saling berebut untuk mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada masa tertentu menjadi pusat perhatian publik dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada, tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan.
Tipe persaingan ini menghasilkan beberapa bentuk persaingan, yaitu:
1.      Persaingan di bidang ekonomi
2.      Persaingan di bidang kebudayaan
3.      Persaingan untuk mencapai kedudukan dan peranan tertentu dalam masyarakat
4.      Persaingan rasial
Persaingan dalam batas-batas tertentu dapat mempunyai fungsi diantaranya:
1.      Sebagai alat untuk mengadakan seleksi sosial.
2.      Untuk menyaring warga atau golongan yang akhirnya menghasilkan pembagian kerja yang efektif.
B.     Kontravnesi (Contravention)
Kontravensi merupakan proses sosial yang berada diantara persaingan dengan pertentangan atau pertikaian yag ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian tentang diri seseorang atau rencana dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian atau keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang.
Tipe-tipe kontravensi di antaranya:
1.      Kontravensi antargolongan dalam suatu masyarakat
2.      Antagonisme keagamaan
3.      Kontravensi intelektual
4.      Oposisi moral
C.    Pertentangan atau Pertikaian (Conflict)
Konflik merupakan proses sosial dimana masing-masing pihak yang berinteraksi berusaha untuk saling menghancurkan, menyingkirkan, mengalahkan karena berbagai alasan seperti rasa benci atau rasa permusuhan. Adapun akar permasalahan atau sebab musabab konflik diantaranya: perbedaan antar-perorangan atau antarkelompok, perbedaan kebudayaan, bentrokan antar kepentingan, dan perubahan-perubahan sosial.
Bentuk-bentuk Pertentangan
Bentuk-bentuk pertentangan diantaranya; Pertama, pertentangan pribadi. Yang dilatarbelakangi oleh sikap atau penilaian masing-masing individu terhadap kepribadian orang lain. Kedua, pertentangan rasial, yang banyak didominasi oleh pertentangan antara ras kulit putih yang selalu menganggap rasnya superior dan ras kulit hitam yang selalu ditempatkan atau diposisikan sebagai ras inferior (ras bawah).
Ketiga, pertentangan antarkelas sosial, sebagai akibat dari ketidaksamaan pola-pola pembagian aset sosial ekonomi. Keempat, pertentangan antargolongan atau antar-kekuatan politik. Kelima, pertentangan internasional.

AKIBAT KONFLIK SOSIAL
Tiga macam akibat pertentangan, diantaranya adalah; pertama, bertambahnya solidaritas kelompok (in group feeling) Kedua, perubahan kepribadian seseorang, Ketiga, hancurnya harta benda atau korban manusia. Keempat, akomodasi, domanansi, dan takluknya salah satu pihak.

PRODUK DARI INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial merupakan hubungan antartimbal balik antarmanusia dalam kehidupan sosial yang di dorong oleh motif-motif internal, yaitu kepentingan dan tujuan. Dengan beragamnya kepentingan dan tujuan masing-masing individu, maka akan lahir pola-pola interaksi sosial, yaitu :
1.      Pertentangan antar-individu maupun antarkelompok
2.      Kerja sama antar-individu maupun antarkelompok



A.    Keteraturan Sosial (Sosial Order) dan Ketidakteraturan Sosial (Sosial Disorder)
Keteraturan sosial (sosial order) merupakan suatu kondisi sosial dimana masing-masing anggota masyarakat dalam kehidupannya mengikuti norma-norma sosial yang berlaku didalam kelompok sosial tersebut. Nilai merupakan sesusatu yang dianggap layak, baik, patut, pantas yang keberadaanyya selalu diinginkan, dicita-citakan dalam kehidupan sosial.
Unsur yang mendukung keteraturan sosial :
1.      Tertib sosial itu sendiri
Ketertiban sosial yang dicapai dapat diukur melalui beberapa imdikator, yaitu:
1)      Adanya sistem nilai dan norma yang jelas
2)      Masing-masing anggota masyarakat mengetahui dan memahami norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku.
3)      Masing-masing individu dalam masyarakat menyesuaikan tindakan-tindakannya dengan norma dan nilai yang berlaku.
2.      Order
3.      Keajekan
4.      Pola

B.     Kelompok-kelompok Sosial (Social Group)
1.      Kelompok Sosial ynag Teratur
Faktor yang membentuk kelompok sosial dapat dilihat dari pengaruh-pengaruh :
a.       Hubungan kedekatan.
b.      Adanya kesamaan.
Macam-macam kelompok sosial yang teratur, yaitu :
a.       In group dan out group.
b.      Primary group dan secondary group.
c.       Gemeinschaft dan gesellchaft.
d.      Membership group dan reference group.
2.      Kelompok Sosial yang Tidak Teratur
Kelompok sosial yang tidak teratur adalah kumpulan individu-individu yang secara kebetulan berhimpun dalam suatu tempat dan waktu yang bersamaan.
a.       Kerumunan (Crowd)
Kelompok sosial yang tidak terartur ini dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu :
1.      Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial;
2.      Kerumunan yang bersifat sementara (casual crowd);
3.      Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum (law-less crowd).
b.      Publik
Publik adalah kelompok yang bukan merupakan kesatuan, akan tetapi walaupun tidak berupa kesatuan dalam gejala ini terdapat interaksi antar-anggota melalui alat komunikasi seperti radio, TV, dll.
C.    Kelas Sosial
Kelas sosial adalah penggolongan mnausia dalam bentuk penggolongannya yang tidak sederajat dengan kelompok sosial.
Kelas sosial merupakan dampak dari stratifikasi sosial.
D.    Peranan Sosial (Social Role)
Peranan sosial adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan kedudukannya (status sosialnya)
Kedudukan adalah posisi seseorang atau sekelompok orang sehubungan dengan adanya orang lain disekitarnya akibat dari proses interaksi sosial itu sendiri.
E.     Organisasi Sosial
Organisasi sosial merupakan berhimpunnya orang-orang dalam kelompok tertentu yang di dalam perhimpunan tersebut terdapat perencanaan dalam rangka mencapai tujuan melalui kerjasama antar-anggotanya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar