Senin, 03 Juni 2013

Pendidikan Keaksaraan Fungsional



Pendidikan Keaksaraan diperuntukkan bagi warga masyarakat yang masih menyandang Buta Huruf, Drop Out SD kelas 1 sampai kelas 3 agar mereka mampu memperoleh keterampilan dasar untuk membaca, menulis, berhitung, berfikir, mengamati, mendengar, berbicara dan memperoleh keterampilan fungsional yang bermakna bagi kehidupan sehari-hari sehingga mampu meningkatkan kualitas kehidupannya secara sosial maupun ekonomi. Untuk melihat tingkat penguasaannya, maka diadakanlah lomba bagi warga belajar. Kegiatan Lomba ini merupakan hasil kesepakatan dari kawan-kawan pamong belajar yang menangani program keaksaraan dengan tutor dan warga belajar keaksaraan fungsional, sehingga disini sebagai pimpinan saya hanya mendukung saja, dengan harapan kinerja SKB akan semakin menjadi tolehan masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan.
Hal ini sesuai dengan Visi Lembaga kami yang berupaya menyiapkan masyarakat pada penguasaan pengetahuan, keterampilan fungsional serta mengembangkan sikap, kepribadian professional dan mandiri. Ujar Kasmuji Raharja, Kepala SKB Gudo, Kabupaten Jombang dalam penjelasannya disela-sela persiapan pembukaan acara.
Hari itu, senin (25/4) halaman SKB Gudo ramai sekali, dipenuhi oleh kedatangan warga belajar program keaksaraan fungsional dalam rangka mengikuti lomba membuat kue basah dan paduan suara dalam rangka memperingati hari Kartini. Acara ini patut diacungi jempol, betapa tidak, mereka adalah warga belajar program Keaksaraan Fungsional yang sudah tua-tua dan datang dari desa yang jauh, namun tetap bersemangat mengikuti acara di gedung aula SKB Gudo. Masing-masing kelompok berseragam batik hasil patungan tanpa rasa keterpaksaan yang didasari oleh nilai kebersamaan.
Peristiwa semacam ini bisa dikatakan sebagai sebuah keberhasilan SKB Gudo dalam membina kelompok belajar keaksaraan fungsional. Disini, SKB Gudo tidak hanya mengajar materi-materi keaksaraan fungsional saja, tetapi juga berhasil menanamkan sifat kegotong royongan, kebersamaan serta semangat berorganisasi. Kondisi yang demikian hendaknya bisa ditindak lanjuti dengan mendorong mereka untuk membuka usaha ekonomi produktif pasca program memanfaatkan keterampilan yang telah dipelajari.
Kasmuji Raharja dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan lomba antar kelompok belajar keaksaraan fungsional binaan SKB ini sebagai upaya mempererat tali silaturahim antara karyawan SKB dengan tutor dan warga belajarnya sekaligus sebagai media promosi bahwa SKB dengan programnya bisa membawa manfaat bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan fungsi SKB Gudo, diantaranya, memberikan motivasi kepada masyarakat dalam upaya terciptanya masyarakat gemar belajar; pembuatan program unggulan atau percontohan pendidikan nonformal; dan pemberian pelayanan informasi pendidikan nonformal.
Mungkin akan lebih menarik jika dalam kesempatan ini SKB bisa memanfaatkannya dengan menggelar pameran sehingga bisa diketahui bahwa SKB Gudo telah berbuat banyak melaksanakan program pendidikan nonformal, seperti memamerkan Program Motor Pintar (Torpin) dengan segala buku-bukunya, Piala kejuaraan dari SSB yang dibina, program PAUD, produk KBU dan KPSM dengan disertai dokumentasinya.
Seandainya masing-masing SKB menyadari akan pentingnya kegiatan promosi program kelembagaan, tentunya keberadaan SKB beserta program PNF yang ditangani akan tampak mengemuka dan diminati sebagai jujugan masyarakat untuk menambah pengetahuan, wawasan dan keterampilannya dalam rangka menyiapkan warga belajarnya dunia usaha dan dunia industri. Mudah-mudahan tahun depan kami bisa mengagendakan kembali dengan peserta yang lebih banyak lagi Pungkas pria berkaca mata ini. [eBas]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar